ANALISIS REGRESI
Posted on 09.17 | By Unknown | In
A. PENGERTIAN ANALISIS REGRESI
Sir Francis Galton (1822 – 1911),
memperkenalkan model peramalan, penaksiran, atau pendugaan, yang selanjutnya
dinamakan regresi, sehubungan dengan penelitiannya terhadap tinggi badan
manusia. Penelitian tersebut membandingkan antara tinggi anak laki-laki dan
tinggi badan ayahnya. Galton menunjukkan bahwa tinggi badan anak laki-laki dari
ayah yang tinggi setelah beberapa generasi cenderung mundur (regressed)
mendekati nilai tengah populasi. Dengan kata lain, anak laki-laki dari ayah
yang badannya sangat tinggi cenderung lebih pendek dari pada ayahnya, sedangkan
anak laki-laki dari ayah yang badannya sangat pendek cenderung lebih tinggi
dari ayahnya. (Ronal E. Walpole). Analisis regresi digunakan untuk menentukan
bentuk (dari) hubungan antar variabel. Tujuan utama dalam penggunaan analisis
ini adalah untuk meramalkan atau menduga nilai dari satu variabel dalam
hubungannya dengan variabel yang lain yang diketahui melalui persamaan garis
regresinya.
Adakalanya, setelah kita memperoleh data
berdasarkan sampel, kita ingin menduga nilai dari suatu variabel Y yang
bersesuaian dengan nilai tertentu dari variabel X. Hal ini diperoleh dengan
menaksir nilai Y dari kurva kuadrat minimum yang sesuai dengan data yang kita
himpun dari sampel. Kurva yang diperoleh dan kita bentuk dari data sampel itu
disebut kurva regresi Y terhadap X, karena Y diduga dari X.
Dalam melakukan analisis regresi,
sebagian besar mahasiswa biasanya tidak melakukan pengamatan populasi secara
langsung. Hal itu dilakukan selain pertimbangan waktu, tenaga, juga berdasarkan
pertimbangan biaya yang relatif besar jika melakukan pengamatan terhadap
populasi. Dalam hal ini, lazimnya digunakan persamaan regresi linier sederhana
sampel sebagai penduga persamaan regresi linier sederhana populasi dengan
bentuk persamaan seperti berikut : y = a + bX. Dan karena antara Y dan X
memiliki hubungan, maka nilai X dapat digunakan untuk menduga atau meramal
nilai Y. X dinamakan variabel bebas karena variabel ini nilai-nilainya tidak
bergantung pada variabel lain. Dan Y disebut variabel terikat juga karena
variabel yang nilai-nilainya bergantung pada variabel lain. Hubungan antar
variabel yang akan dipelajari disini hanyalah hubungan linier sederhana, yakni
hubungan yang hanya melibatkan dua variabel (X dan Y) dan berpangkat satu.
Regresi sederhana, adalah bentuk regresi
dengan model yang bertujuan untuk mempelajari hubungan antara dua variabel,
yakni variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat). Jika ditulis
dalam bentuk persamaan, model regresi sederhana adalah y = a + bx, di mana, y
adalah variabel tak bebas (terikat), X adalah variabel bebas, a adalah penduga
bagi intercept (α), b adalah penduga bagi koefisien regresi (β). Atau dengan
kata lain α dan β adalah parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga diduga
melalui statistik sampel.
Menurut kelaziman, dalam ilmu statistika
ada dua macam hubungan antara dua variabel yang relatif sering digunakan, yakni
bentuk hubungan dan keeratan hubungan. Bentuk hubungan bisa diketahui melalui
analisis regresi, sedangkan keeratan hubungan dapat diketahui dengan analisis
korelasi. Analisis regresi dipergunakan untuk menelaah hubungan antara dua
variabel atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya
belum diketahui dengan baik, atau untuk mengetahui bagaimana variasi dari
beberapa variabel independen mempengaruhi variabel dependen dalam suatu
fenomena yang kompleks. Jika X1, X2, ...., Xn, adalah variabel-variabel
independen dan Y adalah variabel dependen, maka terdapat hubungan fungsional
antara X dan Y, di mana variasi dari X akan diiringi pula oleh variasi dari Y.
Jika dibuat secara matematis hubungan itu dapat dijabarkan sebagai berikut: Y =
f(X1, X2, ....., Xn, e), di mana Y adalah variabel dependen (tak bebas), X
adalah variabel independen (bebas) dan e adalah variabel residu (disturbace
term).
Berkaitan dengan analisis regresi ini,
setidaknya ada empat kegiatan yang lazim dilaksanakan yakni : (1) mengadakan
estimasi terhadap parameter berdasarkan data empiris, (2) menguji berapa besar
variasi variabel dependen dapat diterangkan oleh variasi independen, (3)
menguji apakah estimasi parameter tersebut signifikan atau tidak, dan (4)
melihat apakah tanda magnitude dari estimasi parameter cocok dengan teori.
Hubungan antar variabel dapat berupa
hubungan linier ataupun hubungan tidak linier. Misalnya, berat badan orang
dewasa sampai pada tahap tertentu bergantung pada tinggi badan, keliling
lingkaran bergantung pada diameternya, dan tekanan gas bergantung pada suhu dan
volumenya. Atau dalam ilmu pemasaran, nilai penjualan akan bergantung pada
biaya promosi. Hubungan-hubungan itu bila dinyatakan dalam bentuk matematis
akan memberikan persamaan-persamaan tertentu. Untuk dua variabel, hubungan
liniernya dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan linier, yakni: Y = a + bX.
Hubungan antara dua variabel pada persamaan linier jika digambarkan secara
(scatter diagram), semua nilai Y dan X akan berada pada suatu garis lurus. Dan
dalam ilmu ekonomi, garis itu dinamakan garis regresi.
B. KEGUNAAN ANALISIS REGRESI
Analisis regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk
menentukan hubungan sebab -akibat antara satu variabel dengan variabel (-variabel) yang
lain. Variabel "penyebab" disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel
penjelas, variabel eksplanatorik, variabel independen,
atau secara bebas, variabel X (karena sering kali digambarkan
dalam grafik sebagai absis, atau sumbu X).
Variabel terkena akibat dikenal sebagai variabel yang dipengaruhi, variabel
dependen, variabel terikat, atau variabel Y. Kedua
variabel ini dapat merupakan variabel
acak (random), namun variabel yang dipengaruhi harus selalu
variabel acak.
Analisis regresi adalah salah satu
analisis yang paling populer dan luas pemakaiannya. Hampir semua bidang ilmu
yang memerlukan analisis sebab - akibat boleh dipastikan mengenal analisis ini.
Analisis regresi dan analisis korelasi dikembangkan untuk mengkaji dan mengukur
hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam analisis regresi dikembangkan
persamaan estimasi untuk mendeskripsikan pola atau fungsi hubungan antara
variabel-variabel. Sesuai dengan namanya, persamaan estimasi atau persamaan
regresi itu digunakan untuk mengestimasi nilai dari suatu variabel berdasarkan
nilai variabel lainnya. Variabel yang di estimasi itu disebut variabel dependen
(atau variabel terikat) sedangkan variabel yang diperkirakan memengaruhi
variabel dependen itu disebut variabel independen (atau variabel bebas).
Variabel dependen lazimnya dilukis pada sumbu- Y (dan karenanya diberi simbol
Y) sementara variabel independen dilukis pada sumbu- X (dan karenanya diberi
simbol X). Berdasarkan konsep ini, maka hubungan antara variabel Y dan X dapat
diwakili dengan sebuah garis regresi. Di samping untuk mengestimasi, analisis
regresi juga digunakan untuk mengukur tingkat ketergantungan (dependability)
dari estimasi itu.
Analisis korelasi digunakan untuk
mengukur tingkat kedekatan (closeness) hubungan antar variabel-variabel. Dengan
kata lain, analisis regresi mempertanyakan pola hubungan fungsional sedangkan
analisis korelasi mempertanyakan kedekatan hubungan antar variabel-variabel.
Walaupun dimungkinkan penggunaan analisis regresi dan analisis korelasi secara
terpisah, namun dalam kenyataan, istilah analisis korelasi mencakup baik
masalah korelasi dan regresi.
Analisis regresi lebih akurat dalam
melakukan analisis korelasi, karena pada analisis itu kesulitan dalam
menunjukkan slop (tingkat perubahan suatu variabel terhadap variabel lainnya
dapat ditentukan). Dengan demikian maka melalui analisis regresi, peramalan
nilai variabel terikat pada nilai variabel bebas lebih akurat pula.
Upaya mengestimasi atau memprediksi
lazimnya diawali dengan mengadakan eksperimen. Sebagai contoh dikemukakan
eksperimen yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang memproduksi mainan
anak-anak. Eksperimen itu didasarkan pada penalaran bahwa “ karyawan yang
berbakat akan lebih produktif daripada karyawan yang kurang berbakat dalam
pembuatan mainan anak-anak”. Untuk maksud tersebut perusahaan memilih delapan
responden yang harus mengikuti aptitude-test dan dihubungkan hasil perakitan
mainan anak-anak dalam seminggu dihitung. Tabulasi skor aptitude-test dan hasil
perakitan di tabulasi seperti ditunjukkan pada tabel. Jika data tersebut
dilukis koordinat cartesian, maka diperoleh sebaran titik-titik (X;Y) seperti
ditunjukkan pada gambar, (titik C dan F menunjukkan data yang berkaitan dengan
responden C dan F).
Tabel Data Hasil Perakitan dan Skor
Aptitude- Test
Responden
|
Jumlah Yang Dirakit * (Y)
|
Skor Aptitude- Test (X)
|
A
B
C
D
E
F
G
H
|
30
49
18
42
39
25
41
52
|
6
9
3
8
7
5
8
10
|
Keterangan
: * satuan dalam lusin
|
Gambar Diagram Sebaran Tabel
Analisis regresi mempelajari hubungan yang diperoleh dinyatakan dalam
persamaan matematika yang menyatakan hubungan fungsional antara
variabel-variabel. Hubungan fungsional antara satu variabel prediktor dengan
satu variabel kriterium disebut analisis regresi sederhana (tunggal), sedangkan
hubungan fungsional yang lebih dari satu variabel disebut analisis regresi
ganda.
C. ANALISIS REGRESI GANDA
Analisis regresi linear berganda
sebenarnya sama dengan analisis regresi linear sederhana, hanya variabel
bebasnya lebih dari satu buah. Persamaan umumnya adalah :
Y = a + b1 X1 + b2 X2 +
…. + bn Xn.
Dengan Y adalah variabel terikat, dan X
adalah variabel-variabel bebas, a adalah konstanta (intercept) dan b adalah
koefisien regresi pada masing-masing variabel bebas.
Interpretasi terhadap persamaan juga
relatif sama, sebagai ilustrasi, pengaruh antara motivasi (X1), kompensasi (X2)
dan kepemimpinan (X3) terhadap kepuasan kerja (Y) menghasilkan persamaan
sebagai berikut :
Y = 0,235 + 0,21 X1 + 0,32 X2 + 0,12 X3
Jika variabel motivasi meningkat dengan
asumsi variabel kompensasi dan kepemimpinan tetap, maka kepuasan kerja juga
akan meningkat.
Jika variabel kompensasi meningkat,
dengan asumsi variabel motivasi dan kepemimpinan tetap, maka kepuasan kerja
juga akan meningkat.
Jika variabel kepemimpinan meningkat,
dengan asumsi variabel motivasi dan kompensasi tetap, maka kepuasan kerja juga
akan meningkat.
Interpretasi terhadap konstanta (0,235)
juga harus dilakukan secara hati-hati. Jika pengukuran variabel dengan
menggunakan skala Likert antara 1 sampai dengan 5 maka tidak boleh
diinterpretasikan bahwa jika variabel motivasi, kompensasi dan kepemimpinan
bernilai nol, sebagai ketiga variabel tersebut tidak mungkin bernilai nol
karena Skala Likert terendah yang digunakan adalah 1.
Analisis regresi linear berganda
memerlukan pengujian secara serempak dengan menggunakan F hitung. Signifikansi
ditentukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel atau melihat
signifikansi pada output SPSS. Dalam beberapa kasus dapat terjadi bahwa secara
simultan (serempak) beberapa variabel mempunyai pengaruh yang signifikan, tetapi
secara parsial tidak. Sebagai ilustrasi: seorang penjahat takut terhadap polisi
yang membawa pistol (diasumsikan polisi dan pistol secara serempak membuat
takut penjahat). Akan tetapi secara parsial, pistol tidak membuat takut seorang
penjahat. Contoh lain: air panas, kopi dan gula menimbulkan kenikmatan, tetapi
secara parsial, kopi saja belum tentu menimbulkan kenikmatan.
Penggunaan metode analisis regresi
linear berganda memerlukan asumsi klasik yang secara statistik harus dipenuhi.
Asumsi klasik tersebut meliputi asumsi normalitas, multikolinearitas,
autokorelasi, heteroskedastisitas dan asumsi linearitas (akan dibahas
belakangan).
Langkah-langkah yang lazim dipergunakan
dalam analisis regresi linear berganda adalah 1) koefisien determinasi; 2) Uji
F dan 3 ) uji t. Persamaan regresi sebaiknya dilakukan di akhir analisis karena
interpretasi terhadap persamaan regresi akan lebih akurat jika telah diketahui
signifikansinya. Koefisien determinasi sebaiknya menggunakan adjusted R
Square dan jika bernilai negatif maka uji F dan uji t tidak dapat
dilakukan.

Variabel moderating adalah variabel yang
memperkuat atau memperlemah hubungan antara satu variabel dengan variabel lain.
Sebagai contoh: seorang suami menyayangi istrinya. Dengan hadirnya seorang
anak, maka rasa sayang tersebut bertambah. Berarti variabel anak merupakan
moderating antara rasa saya suami terhadap istri. Contoh lain: kompensasi
memperkuat pengaruh antara kepuasan kerja terhadap kinerja. Artinya kepuasan
kerja berpengaruh terhadap kinerja, dan adanya kompensasi yang tinggi maka
pengaruh antara kepuasan kerja terhadap kinerja menjadi lebih meningkat. Dalam
hal ini, kompensasi bisa saja berpengaruh terhadap kinerja bisa saja tidak. Metode analisis regresi linear dengan variabel
moderating :
1. Multiple
Regression Analysis (MRA)
Metode ini dilakukan dengan menambahkan
variabel perkalian antara variabel bebas dengan variabel moderatingnya,
sehingga persamaan umumnya adalah sebagai berikut: Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3
X1 X2 dengan Y adalah kinerja, X1 adalah kepuasan kerja, X2 kompensasi dan X1
X2 adalah perkalian antara kepuasan kerja dengan kompensasi. Hipotesis
moderating diterima jika variabel X1 X2 mempunyai pengaruh signifikan terhadap
Y, tidak tergantung apakah X1 dan X2 mempunyai pengaruh terhadap Y atau tidak.
Model ini biasanya menyalahi asumsi multikolinearitas atau adanya korelasi yang
tinggi antara variabel bebas dalam model regresi, sehingga menyalahi asumsi
klasik. Hampir tidak ada model MRA yang terbebas dari masalah
multikolinearitas, sehingga sebenarnya model ini tidak disarankan untuk
dipergunakan.
2. Absolut
residual
Model ini mirip dengan MRA, tetapi
variabel moderating didekati dengan selisih mutlak (absolut residual) antara
variabel bebas dengan variabel moderatingnya. Penerimaan hipotesis juga sama,
dan model ini masih riskan terhadap gangguan multikolinearitas meskipun risiko
itu lebih kecil dari pada dengan metode MRA.
3. Residual
Model ini menggunakan konsep lack of fit
yaitu hipotesis moderating diterima terjadi jika terdapat ketidakcocokan dari
deviasi hubungan linear antara variabel independen. Langkahnya adalah dengan
meregresikan antara kepuasan kerja terhadap kompensasi dan dihitung nilai
residualnya. Pada program SPSS dengan klik Save pada regreesion, lalu klik pada
usntandardized residual. Nilai residual kemudian diambil nilai absolutnya lalu
diregresikan antara kinerja terhadap absolut residual. Hipotesis moderating
diterima jika nilai t hitung adalah negatif dan signifikan. Model ini terbebas
dari gangguan multikolinearitas karena hanya menggunakan satu variabel bebas.

Model kelayakan regresi linear didasarkan pada hal-hal sebagai berikut:
1. Model
regresi dikatakan layak jika angka signifikansi pada ANOVA sebesar <
0.05
2. Predictor
yang digunakan sebagai variabel bebas harus layak. Kelayakan ini diketahui jika
angka Standard Error of Estimate < Standard Deviation.
3. Koefesien
regresi harus signifikan. Pengujian dilakukan dengan Uji T. Koefesien regresi
signifikan jika T hitung > T tabel (nilai kritis)
4. Tidak
boleh terjadi multikolinieritas, artinya tidak boleh terjadi korelasi yang
sangat tinggi atau sangat rendah antar variabel bebas. Syarat ini hanya berlaku
untuk regresi linier berganda dengan variabel bebas lebih dari satu.
5. Tidak
terjadi otokorelasi. Terjadi otokorelasi jika angka Durbin dan Watson (DB)
sebesar < 1 dan > 3
6. Keselerasan
model regresi dapat diterangkan dengan menggunakan nilai r2 semakin
besar nilai tersebut maka model semakin baik. Jika nilai mendekati 1 maka model
regresi semakin baik. Nilai r2mempunyai karakteristik diantaranya:
1) selalu positif, 2) Nilai r2 maksimal sebesar 1.
Jika Nilai r2sebesar 1 akan mempunyai arti kesesuaian yang sempurna.
Maksudnya seluruh variasi dalam variabel Y dapat diterangkan oleh model
regresi. Sebaliknya jika r2 sama dengan 0, maka
tidak ada hubungan linier antara X dan Y.
7. Terdapat
hubungan linier antara variabel bebas (X) dan variabel tergantung (Y)
8. Data
harus berdistribusi normal
9. Data
berskala interval atau rasio
10. Kedua variabel bersifat
dependen, artinya satu variabel merupakan variabel bebas (disebut juga sebagai
variabel predictor) sedang variabel lainnya variabel tergantung (disebut juga
sebagai variabel response)
Merit Casino Review
Merit Casino 인카지노 is choegocasino a casino with real money casino games and bonus offers that will make you a winning member. This casino has a lot of great games, generous rewards 메리트 카지노 주소 and a