STATISTIK INFERENSIAL
Posted on 18.06 | By Unknown | In
Statistik inferensial adalah teknik
analisis data yang digunakan untuk menentukan sejauh mana kesamaan antara hasil
yang diperoleh dari suatu sampel dengan hasil yang akan didapat pada populasi
secara keseluruhan. Jadi statistik inferensial membantu peneliti untuk mencari
tahu apakah hasil yang diperoleh dari suatu sampel dapat digeneralisasi pada
populasi. Sejalan dengan pengertian statistik inferensial menurut Creswell,
Muhammad Nisfiannoor berpendapat bahwa statistik inferensial adalah metode yang
berhubungan dengan analisis data pada sampel untuk digunakan untuk
penggeneralisasian pada populasi. Penggunaan statistic inferensial didasarkan
pada peluang (probability) dan sampel yang dipilih secara acak (random).
Konsep statistik inferensial yaitu;
1. Standard
Error
Peluang setiap sampel sangat identik
dengan populasinya sangat kecil (nill) meskipun inferensi populasi
didapat dari informasi sampel.Penerapan random sampling tidak
menjamin karakteristik sampel sama persis dengan populasi. Variasi prediksi
antara mean disebut sampling error. Sampling error ini
tidak bisa dihindari dan ini bukan kesalahan peneliti. Yang menjadi persoalah
adalah apakah error tersebut semata-mata hasil sampling error atau merupakan
perbedaan yang bermakna yang akan pula ditemukan pada papulasi yang lebih
besar.
Ciri standard error adalah
bahwa error yang terjadi bisaanya berdistribusi normal yang besarnya
berbeda-bedadan error tersebut cenderung membentuk kurva normal yang menyerupai
lonceng.
Faktor utama yang mempengaruhi
standard error adalah jumlah sampel. Semakin banyak sampelnya, semakin kecil
standard errornya. Ini menunjukkan bahwasampel penelitian semakin
akurat bila banyak sampelnya.
Faktor utama yang mempengaruhi standard
error adalah jumlah sampel. Semakin banyak sampelnya, semakin
kecil standard error meannya yang berarti bahwa semakin
kecil standard error-nya, semakin akurat mean sampel untuk
dijadikan estimator untuk mean populasinya.
2. Pengujian
Hipotesis
Pengujian hipotesis adalah proses
pengambilan keputusan dimana peneliti mengevaluasi hasil penelitian terhadap
apa yang ingin dicapai sebelumnya. Misalnya, kita ingin menerapkan program baru
dalam pelajaran membaca. Pada rencana penelitian dikemukanan hipotesis
penelitian yang memprediksi perbedaan skor siswa yang menjalni program
baru tadi dengan proglam lama, dan hipotesis nol (0), yang memprediksikan skor
kedua kelompok tidak akan berbeda. Setelah data dihitung mean dan standar
deviasinya dan hasilnya menunjukkan skor siswa dengan program baru lebih tinggi
(berbeda secara signifikan) daripada siswa yang mengikuti program lama, maka
hipotesis penelitian diterima dan hipotesis nol ditolak. Yang berarti bahwa
program baru tersebut efektif untuk diterapkan pada program membaca. Intinya,
pengujian hipotesis adalah proses evaluasi hipotesis nol, apakah diterima tau
ditolak.
3. Uji
Signifikansi
Uji signifikasi adalah
cara mengetahui adanya perbedaan antara dua skor. Signifikansi merujuk pada
tingkat statistik dari probabilitas dimana dengannya kita bisa menolak
hipotesis nol. Uji signifikansi dilakukan dengan menentukan tingkat
probabilitas praseleksi yang dikenal dengan tingkat signifikansi (α). Tingkat
probailitas ini dijadikan dasar untuk menolak atau tidak menolak hipotesis nol.
Standar yang digunakan umumnya 0,05 kesempatan (5 dari 100). Adapula yang
menggunakan 0.01. Semakin kecil nilai probabilitasnya, semakin kecil pula
kemungkinan temuan tersebut diperoleh karena disebabkan oleh peluang.
Jenis-jenis
Statistik Inferensial
Terdapat dua jenis statistik
inferensial:
1. Statistik Parametrik;
yaitu teknik yang didasarkan pada asumsi bahwa data yang diambil mempunyai
distribusi normal dan menggunakan data interval dan rasio.
a. Uji-t
Uji-t digunakan untuk
menentukan apakah 2 kelompok skor memiliki perbedaan yang signifikan di tingkat
probabilitas pilihan. Contohnya, Uji-tdapat digunakan untuk
membandingkan skor membaca pada laki-laki dan skor membaca pada perempuan di
sekolah A.


Uji-t terdiridari:
Uji-t untuk sampel independen digunakan untuk menentukan apakah ada perbedaan yang
signifikan antara dua sampel independen. Sampel independen ditentukan tanpa
adanya pemadanan jenis apapun. Software SPSS dapat digunakan untuk uji-t.
Uji-t untuk sampel
non-independen digunakan untuk membandingkan dua
kelompok terpilih berdasarkan beberapa kesamaan. Uji ini juga digunakan untuk
membandingkan performansi kelompok tunggal dengan pretest danposttest atau
dengan dua perlakuan berbeda.
b. Analisis
Varians (ANOVA)
Dalam Educational Research (2008),
Cresswell mengartikan ANOVA sebagai teknik statistik yang digunakan untuk
perbedaan yang ada pada lebih dari dua kelompok data. Adapun jenis analisis
varians, yakni:
1. ANOVA
sederhana (satu arah) digunakan untuk menentukan apakah skor dari dua kelompok
atau lebih memiliki perbedaan secara signifikan pada tingkat probabilitasnya.
Misalnya, pengukuran prestasi siswa berdasarkan tingkat ekonominya
(tinggi, sedang, dan rendah), dimana tingkat ekonomi sebagai variabel kelompok
dan tingkat ekonomi sebagai variabel dependennya.
2. Multi
comparison adalah pengujian yang melibatkan perhitungan
bentuk istimewa dari uji-t. Setiap kali uji signifikansi dilakukan,
tingkat probabilitasnya kita terima. Misalnya, kita setuju kalau hasil yang
akan didapatakan muncul hanya 5 kali kesempatan pada setiap 100 sampel. Hasil
tersebut dikatakan bermakna dan bukan sekedar karena peluang semata.
3. ANOVA
Multifaktor
Seperti pembahasan kelompok
sebelumnya, desain factorial digunakan untuk meneliti dua variabel bebas atau
lebih serta hubungan di antara variabel tersebut, maka ANOVA multifaktor adalah
jenis analisis statistik yang paling sesuai. Hasilan alisisnya adalah rasioF terpisah
untuk setiap variabel bebas dan satu rasio F untuk interaksi.
Misalnya, kita ingin mengetahui apakah gender dan tingkat ekonomi (tinggi,
sedang, dan rendah) mempengaruhi prestasi mahasiswa. ANOVA multifaktor
memungkinkan kita untuk menghitung kedua variabel bebas (gender dan tingkat ekonomi)
dan variabel terikat (prestasi; IPK, skor bahasa, skor matematika, dsb)
4. Analysis
of Covariance (ANOVA)
Analisis ini model ANOVA yang
digunakan dengan cara berbeda dimana variabel bebas dihitung dengan
memperhatikan rancangan penelitian. Bila penelitian memiliki 2 variabel bebas
atau lebih, maka uji jenis inilah yang cocok digunakan melalui dua cara yakni:
(1) sebagai teknik pengendalian variabel luar (extraneous variable) serta
sebagai alat untuk meningkatkan kekuatan uji statistik. ANCOVA bisa digunakan
pada penelitian kausal komparatif maupun penelitian ekperimental yang
melibatkan kelompok yang sudah ada dan kelompok yang dibentuk secara acak, dan
(2) ANCOVA digunakan untuk memperkuat uji statistic dengan memperkecil varians
dalam kelompok (error). Kekuatan yang dimaksudkan adalah kemampuan uji
signifikansi untuk mengenali temuan riset sebenarnya, yang memungkinkan penguji
menolak hipotesis 0 (nol) yang salah.
c. Regresi
Jamak
Regresi jamak digunakan pada data
berbentuk rasio dan interval. Regresi jamak menggabungkan variabel yang
diketahui secara terpisah untuk memprediksi (misalnya, hubungan antara)
criteria dalam persamaan (rumus) prediksi atau dikenal dengan Multiple
Regression Equation. Regresi jamak merupakan prosedur analisis untuk
penelitian eksperimental, kausal komparatif, dan korelasional karena teknik ini
tidak hanya untuk menentukan apakah ada hubungan antar variable tetapi juga
untuk mengetahui besar (kuatnya) hubungan tersebut. Salah satu jenis regresi
jamak adalah step-wise analysis yang memungkinakn kita
memasukkan atau mengeluarkan variabel utama (predicator) ke dalam
persamaan regresi tahap demi tahap. Regresi jamak juda menjadi dasar analisis
jalur yang bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat interaksi variabel utama satu
sama lain dan berkontribusi pada variabel terikat.
Sementara dalam Emzir (2011)
dikatakan bahwa regresi jamak merupakan perluasan dari regresi dan prediksi
sederhana dengan penambahan beberapa variabel. Kekuatan prediksi akan semakin
terdukung dengan penambahan variabel.
d. Korelasi
Menurut Cohen, dkk., Teknik korelasi
digunakan untuk mengetahui tiga hal pada dua variabel atau dua set data.
Pertama, “Apakah ada hubungan antara dua variabel atau set data”. Bila
jawabannya “ya”, maka dua hal berikutnya perlu kita cari yakni; “Bagaimana arah
hubugan tersebut”; dan “Apa yang menjadi ukurannya?” Hubungan yang dimaksudkan
adalah kencenderungan dua variabel atau set data berbeda secara konsisten. Dalam Solusi
Mudah dan Cepat Menguasai SPSS 17.0 unruk Pengolahan Data Statistik (Wahana
Komputer, 2009) dikatakan analisis korelasi dilakukan untuk menunjukkan
keeratan hubungan kausal antara variabel-variabel. Jenis-jenis analisis
korelasi, yaitu: Korelasi sederhana, yaitu , korelasi parsial, dan uji distance.
2. Statistik
Non-parametrik
Statistik nonparametrik adalah jenis
statistic inferensial yang tidak mengharuskan data berdistribusi normal dan
jenis data yang digunakan adalah data nominal dan ordinal.
a. Chi
Square (Chi kuadrat)
Chi Square adalah suatu ukuran menyangkut perbedaan yang
terdapat di antara frekwensi pengamatan dengan frekwensi teoritis/frekwensi
harapan yang dinyatakan dengan simbol
2.
Statistik nomparametrik yang digunakan untuk menanalisis data yang berupa
frekwensi atau persentase serta yang berbentu prporsi yang bisa dikonversi
menjadi persentase. Chi squaredigunakan untuk membandingkan
frekwensi yang muncul pada kategori atau kelompok berbeda. Dikenal
dua kategori, yaitu; true category adalah apabila
orang atau objek bersifat bebas pada setiap penelitian (laki-laki dan perempuan),
dan artificial category yakni kategori yang secara
operasional diartikan sebagai peneliti itu sendiri. Contohnya, mencari hubungan
antara gender dengan keterampilan membaca pada sekolah A. Karena adanya
variabel nominal (gender dan keterampilan membaca), maka data tersebut
dianalisis dengan statistik nonparametrik dengan menggunakan teknik chi
square.

keren
Trimaksh atas postingan anda smoga bermanfaat
nice post