PENGUJIAN HIPOTESIS DESKRIPTIF (SATU SAMPLE)
Posted on 08.00 | By Unknown | In
Secara umum statistik dapat diartikan sebagai suatu
cara untuk mendapatkan informasi dari data. Secara lebih detail, arti statistik
dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu:
1.Statistik
diartikan sebagai pelaporan sekumpulan data, misalnya statistik sepakbola,
statistik penduduk dan sebagainya.
2.Statistik
adalah kuantitas yang dihitung dari sekumpulan data, contohnya: proporsi,
rata-rata dan sebagainya..
3.Statistik
juga diartikan sebagai suatu disiplin ilmu dan seni dalam membuat
inferensia dari suatu spesifik unit untuk sesuatu yang general.
Data adalah sesuatu yang dianggap dapat memberikan
gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan. Data dianggap sebagai
sesuatu yang belum tentu benar, namun dalam prakteknya anggapan atau asumsi
sering digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, misalnya karena pemerintah
menganggap persediaan stok beras cukup karena data produksi padi menunjukan
adanya peningkatan, maka diputuskan tidak mengimpor beras. Oleh karena suatu
anggapan atau asumsi itu belum tentu benar, maka apabila digunakan sebagai
dasar pembuatan keputusan, keputusan itu masih bisa keliru atau salah. Maka
dari itu secara statistik anggapan yang merupakan hipotesis harus diuji
terlebih dahulu.
Bicara
statistik berarti bicara sampel. Sampel adalah bagian anggota populasi yang
dijadikan objek penelitian. Populasi adalah sekumpulan objek yang lengkap
dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Kegiatan untuk meneliti semua
objek (populasi) disebut kegiatan sensus, contoh: sensus penduduk,
sensus pertanian, dsb. Kegiatan meneliti sebagian populasi yang menjadi
objek terpilih disebut survei. Ukuran deskriptif dari sebuah populasi
adalah parameter, sedangkan ukuran deskriptif dari sebuah sampel adalah
statistik. Jadi populasi mempunyai parameter sedangkan sampel mempunyai
statistik. Data hasil sensus dapat dianalisis dengan cara deskriptif.
Data hasil survei dapat dianalisis dengan cara deskriptif dan inferensia.
Inferensiaadalah suatu bentuk pengambilan keputusan di mana termasuk
didalamnya pernyataan, penjelasan, perbandingan, estimasi, proyeksi, dsb.
Metode
statistik dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu statistik parametrik dan
statistik nonparametrik. Pengujian parametrik merupakan cara menguji
hipotesis yang didasarkan pada beberapa asumsi:
1.observasi
sampel harus dipilih dari populasi yang dianggap memiliki distribusi normal.
2.dalam
kasus pengujian beda 2 parameter atau lebih, populasi-populasi tersebut
bukan saja dianggap memiliki distribusi normal tetapi juga memiliki varians
yang sama (asumsi homoskedastisitas).
Keabsahan
asumsi tersebut menentukan sejauhmana hasil uji parametrik tersebut berarti
atau tidak. Sedangkan metode nonparametrik tidak pernah merumuskan asumsi
mengenai populasi darimana sampelnya dipilih. Metode statistik yang
digunakan pada statistik nonparametrik adalah yang berhubungan dengan data yang
berbentuk ranking atau data kualitatif (skala nominal atau ordinal) atau data
kuantitatif yang tidak berdistribusi normal. Oleh karena itu statistik
nonparametrik seringkali disebut dengan statistik bebas distribusi. Pada statistik
nonparametrik, kita akan menguji karakteristik populasi tanpa menggunakan
spesifik parameter. Oleh karena itu statistik uji ini disebut dengan
statistik nonparametrik yaitu akan menguji apakah lokasi populasi berbeda dari
pada menguji apakah rata-rata populasi berbeda.
Perlu disadari bahwa uji nonparametrik
selayaknya tidak digunakan apabila uji parametrik dapat diterapkan, karena
tingkat keampuhan uji nonparametrik lebih rendah dari pada uji parametrik.
Namun anda sebagai pengambil keputusan atau peneliti jangan salah menafsirkan
bahwa derajat kegunaan metode statistik nonparametrik dibawah metode statistik
parametrik. Tentu saja tidak demikian, masing-masing metode dibuat dengan
spesifikasi khusus sesuai dengan macam data yang digunakan. Peningkatan
keampuhan uji nonparametrik harus dengan memperbesar sampel. Namun
seperti kita ketahui memperbesar sampel berarti akan menambah biaya, waktu,
dll.
Pengujian Hipotesis Deskriptif pada dasarnya merupakan
proses pengujian generalisasi hasil penelitian yang didasarkan pada satu
sampel. Kesimpulan yang dihasilkan nanti adalah apakah hipotesis yang diuji itu
dapat digeneralisasikan atau tidak.Dalam penelitian ini, variabelnya bersifat
mandiri oleh karena itu hipotesis penelitian tidak berbentuk perbandingan
ataupun hubungan antar dua variabel atau lebih.
Secara skematik pengujian hipotesis dekriptif dapat
digambarkan seperti tabel berikut ini.
Jenis / Tingkatan Data
|
Teknik Statistik yang digunakan untuk Pengujian
|
Nominal
|
Test Binominal, Chi Kuadrat (1 sampel)
|
Ordinal
|
Run test
|
Ratio
|
t-test
|
Dari tabel didapat hubungan antara jenis data dengan
statistik yan digunakan, yaitu statistik parametris dan nonparametris.
Statistik parametris bekerja dengan asumsi bahwa data yang di analisis
berdistribusi normal, sedangkan untuk statistik nonparametris distribusi data
yang dianalisis adalah bebas. Baik parametris dan nonparametris, selalu
berasumsi bahwa sampel yang digunakan sebagai sumber data dapat diambil
secara random.
Comments (0)
Posting Komentar